Diduga Kecewa Tak Dilibatkan, Wabup Karawang Tak Hadiri Pelantikan

KARAWANG, (PR).- Diduga kecewa tidak dilibatkan dalam pembahasan mutasi dan rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang, Wakil Bupati Karawang Jimmy Ahmad Zamakhsyari, lebih memilih pulang ke rumah pribadinya. Daripada ia menghadiri pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat yang terkena mutasi tersebut.

"Mutasi itu kan urusannya bupati. Beliau yang punya hak prerogatif," ujar Jimmy, Minggu 4 Februari 2018.

Disebutkan, pihak Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), tidak pernah mengajak dirinya bicara terkait mutasi pegawai tersebut. Bahkan analisa dirinya terhadap 11 pejabat eselon III yang dinilai layak mendapat tugas baru, ternyata hanya 2 pejabat yang diakomodir oleh Baperjakat.

Alasan tersebut diduga kuat yang membuat Jimmy tidak hadir dalam acara pengambilan sumpah jabatan yang dilaksanakan Jumat 2 Februari 2018 petang silam. Padahal, siangnya, Jimmy masih terlihat menghadiri Sidang Parupurna DPRD dengan agenda Pergantian Antar Waktu (PAW) seorang wakil rakyat dari Partai Hanura.

Sementara itu, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan, dirinya masih menemukan ada oknum yang mencoba memungut uang dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin ditempatkan pada satu jabatan tertentu. Oleh sebab itu, dirinya sengaja tidak melantik ASN tersebut.

“Saya sengaja tidak melantik ASN yang memberikan sejumlah uang pada oknum. Padahal jika ingin naik jabatan cukup menunjukan kinerja saja dan tidak perlu memberikan uang atau hadiah,” ujar Cellica saat melakukan rotasi dan mutasi bagi 535 pegawai, Jumat 2 Februari 2018 lalu.

Menurut Cellica, di era kepemimpinannya proses mutasi dan rotasi pejabat harus bebas dari politik uang. Mereka yang terkena mutasi saat ini atas dasar kinerja guna mewujudkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang telah disusunya.

“Kepentingan saya dalam melakukan rotasi dan mutasi adalah agar RPJMD masa kepemimpinan Cellica-Jimmy bisa selesai dan tidak ada money politic,” katanya.

Kekosongan

Dikatakan, mutasi dan rotasi dilaksanakan untuk mengisi kekosongan jabatan karena banyak ASN yang memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, jangan ada ASN yang mengincar jabatan tertentu dengan kompensasi mengeluarkan sejumlah uang.

Ke depan, lanjut Cellica, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap semua ASN di lingkungan Pemkab Karawang. Jika kinerja ASN itu banyak dikomplen oleh masyarakat atau bawahannya, bisa saja setiap bulan ada ASN yang dirotasi dan mutasi.

“Saya tidak takut dan segan melakukan mutasi dan rotasi. Jika itu untuk kebaikan masyarakat,” katanya.

Cellica mengatakan juga, diriinya ingin menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuannya masing-masing. “Saya tidak mungkin menempatkan seorang dokter di PUPR, atau sarjana teknik di Dinkes. Pasti saya akan menempatkan orang sesuai dengan keilmuannya dan kinerjanya,” katanya.***

You voted 'sedih'.

Baca Juga

Pimpinan Begal Tewas Ditembak Petugas

KARAWANG, (PR).- Kr alias Odet (19), seorang penjahat jalanan yang kerap meresahkan masyarakat, akhirnya tewas ditembus peluru.

Melawan Polisi, Pelaku Penodongan Ditembak Mati

KARAWANG, (PR).- Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Karawang kembali menembak mati seorang pelaku kejahatan jalanan, Minggu malam, 21 Januari 2018.