Piala Dunia dan Agenda Politik Pengaruhi Lonjakan Permintaan Televisi

PENGUNJUNG melihat tampilan televisi layar datar yang dipajang di depan sebuah toko elektronik di Jln. ABC Bandung, Kamis (3/6). Permintaan televisi mengalami peningkatan sekitar 30 persen seiring menjelangnya digelarnya siaran langsung pertandingan-perta
Ilustrasi televisi/M. GELORA SAPTA/PR
PENGUNJUNG melihat tampilan televisi layar datar yang dipajang di depan sebuah toko elektronik di Jln. ABC Bandung, Kamis, 3 Juni 2017. Permintaan televisi mengalami peningkatan sekitar 30 persen seiring menjelangnya digelarnya siaran langsung pertandingan-pertandingan Piala Dunia 2010.*

BANDUNG, (PR).- Permintaan televisi tahun ini diprediksi akan melonjak hingga 25%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan permintaan tahun lalu. Pertumbuhan permintaan tersebut akan didorong peningkatan konsumsi masyarakat pada tahun politik dan perhelatan Piala Dunia tahun ini.

Demikian diungkapkan Asisten Branch Manager Jabar TCL, Adi M. Sidik pada TCL Fair di Log In Megastore, Jln. ABC, Bandung, Sabtu, 3 Februari 2018. Menurut dia, pada tahun politik konsumsi masyarakat biasanya akan melonjak seiring dengan meningkatnya jumlah uang beredar.

"Pada tahun politik biasanya peredaran uang meningkat dan akan berimbas konsumsi masyarakat, salah satunya pada permintaan produk elektronik," katanya.

Namun, menurut dia, khusus untuk permintaan televisi, dorongan terbesar akan datang dari perhelatan Piala Dunia. Adi mengatakan, biasanya agenda Piala Dunia mendorong peningkatan permintaan televisi sekitar 10%-15% kondisi normal.

"Kalau ditambah dengan promo, peningkatan permintaan bisa naik jadi 25%-30%," kata Adi.

Nonton bareng

Peningkatan permintaan tersebut didorong oleh konsumsi pribadi maupun kepentingan untuk perhelatan nonton bareng. Seperti diketahui, perhelatan Piala Dunia kerap diikuti dengan maraknya penyelenggaraan nonton bareng.

Menurut dia, untuk kelas menengah ke bawah, permintaan tertinggi akan terjadi pada televisi layar datar dengan kisaran harga Rp 2 juta. Mereka akan lari pada televisi second line brand.

"Tahun ini permintaan tertinggi masih untuk televisi layar datar. Kalau televisi curve, karena harga yang cukup tinggi, permintaannya tidak sebagus layar datar," kara Adi.***

You voted 'terinspirasi'.

Baca Juga

Indonesia Harus Genjot Digitalpreneur

BANDUNG, (PR).- Indonesia harus menggenjot jumlah digitalpreneur untuk merealisasikan target menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia pada 2020.