DEPOK, (PR).- Tindakan represif aparat Kepolisian Resort Kota Depok menangkap para an

DEPOK, (PR).- Kepanikan melanda aparatur sipil negara (ASN) dan warga saat gempa menggoyang Gedung Pemerintah Kota Depok di Jalan Margonda Raya, Selasa, 23 Januari 2018. Akibat gempa tersebut, gedung Pemkot Depok pun mengalami kerusakan.
Pantauan "PR", Selasa siang, para ASN dan warga yang tengah beraktivitas di dalam gedung 10 lantai tersebut berlarian keluar. Kepanikan membuat sebagian dari mereka lari tunggang langgang. Bahkan, beberapa perempuan terjatuh saat menyelamatkan diri. Ratusan ASN dan warga pun tumplek di halaman depan Gedung Dibaleka Kota Depok. Seorang perempuan yang hamil tampak shock dan terduduk di sana. Dia menangis da ditenangka sejumlah ASN.
Ade Ridwan (26), warga Tirtajaya mengungkapkan, getaran gempa bumi dirasakannya ketika makan di kantin basemen Dibaleka. "Langsung nanya ke teman ini gempa ya," ucap Ade.
Kepanikan pun menjalar di kantin saat getaran semakin kuat. Ade memutuskan menyelamatkann diri dengan berlari ke depan Dibaleka. "Selama berlari banyak suara benda jatuh sempat tiga kali terdengar," ujar Ade. Rupanya, tegel yang terpasang di dinding sekitar pintu masuk Gedung Dibaleka tanggal serta berjatuhan.
Dua menit
Hal serupa dialami Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok M Thamrin. Thamrin merasakan getaran selepas menunaikan salat duhur di ruang kerjanya yang berada di lantai empat Dibaleka. Dia mencoba menenangkan ASN Disdik yang ketakutan dan berlari ke luar ruangan. "Pas goyang masih bertahan (di ruangan)," ujarnya. Menurutnya, getaran terasa hampir dua menit. Selepas itu, para ASN pun diarahkan menyelamatkan diri menggunakan tanggan. Meski demikian, lanjutnya, masih ada ASN yang menggunakan lift.
Untuk sementara, ASN Pemkot Depok menghentikan segala aktivitas pelayanannya di dalam gedung. Thamrin mengatakan, penghentian aktivitas berlangsung antara satu hingga setengah jam. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tak ada gempa susulan.
Hingga pukul 14.30 WIB, sejumlah ASN sudah mulai berangsur-angsur kembali ke dalam gedung. Namun beberapa ASN masih bertahan di tangga dan halaman depan Dibaleka.***