You are here:
- Home
- Australia Day 2018
Janet DeNeefe
Restauranteur, author, festival organiser
Bali sudah menjadi rumah bagi Janet DeNeefe selama 30 tahun. Pulau Bali dan masyarakatnya selalu memukaunya. Penulis, pengusaha restoran dan penggagas festival tahunan Ubud Writers and Readers Festival serta Ubud Food Festival ini sudah mengukir kehidupan idamannya di pinggiran bukit-bukit Ubud.
Bagaimana Anda memulai? Apa yang membuat Anda memilih jalur karir ini?
Saya belajar menjadi seorang guru, guru seni lebih tepatnya. Seni adalah salah satu dari banyak hal yang sangat saya cintai dan saya ingin membangun dunia yang berisi lukisan-lukisan. Tetapi ayah saya menganjurkan saya untuk mengambil jurusan guru seni rupa sehingga paling tidak saya memiliki profesi yang jelas. Tentunya sekali itu saja, nasihatnya saya ikut.
Bagaimana pengalaman di Australia berkontribusi pada kesuksesan Anda, atau bagaimana Anda menjalani pekerjaan Anda?
Saya selalu percaya bahwa belajar mengajar merupakan ilmu yang sangat berharga dan saya sangat saat mempelajarinya. Saya menggunakan keilmuan yang saya dapatkan di semua bagian pekerjaan saya, dari mulai memberi instruksi hingga mengedukasi staf saya dalam mengatur orang dan waktu.

Apa yang mendorong Anda berjibaku ke luar negeri dan mengapa Indonesia?
Saya mengunjungi Indonesia pertama kali pada tahun 1975. Pada waktu itu kami sedang liburan keluarga dan saya langsung jatuh cinta. Saya memutuskan untuk kembali lagi pada tahun 1984 dan bertemu dengan suami saya di hari kedua kunjungan saya. Singkatnya setelah itu saya tidak pernah kembali lagi!
Apa tantangan terbesar saat membangun bisnis Anda dan bagaimana mengatasinya?
Menjalankan bisnis di negara asing manapun itu sulit. Terutama persoalan Bahasa dan memahami kebudayaannya yang berbeda adalah tantangan terbesar. Tetapi suami saya adalah pembimbing saya dan saya mengikuti apa pun arahannya. Yang terpenting adalah saya belajar mengerti gaya bercanda humor lokal yang merupakan alat utama menghadapi kesulitan. Selain itu, ketegasan yang berperikemanusiaan juga penting. Jika kita berhasil memahami staf kita, setelahnya segalanya akan mengikuti.
Apa faktor utama yang membantu kesuksesan bisnis Anda?
Kerja keras – jangan mudah menyerah – keinginan untuk terus meriset apa yang sedang trend di industri kita, kemudian peka pada keramahtamahan. Saya pikir penting juga untuk tidak menjadi terlalu serius dan ingat jika bisnis yang kita kerjakan adalah bagian dari urutan proses yang saling berhubungan dan setiap bagian sangatlah penting.
Apa hal yang paling favorit Anda tinggal dan bekerja di Indonesia?
Orang Indonesia sangat menyenangkan. Mereka jenaka, dermawan dan bersahaja. Di Bali, saya sangat menyukai adanya kesadaran yang tinggi akan pentingnya keluarga dan masyarakat, pentingnya hubungan dengan segala yang ada di sekitar kita. Ini semua membuat hidup menjadi lebih memuaskan, membahagiakan dan berarti.
Apakah Anda terinspirasi dari pencapaian sesama orang Australia lain yang bekerja dan tinggal di luar negeri?
Made Wijaya adalah inspirasi terbesar saya. Beliau adalah seorang ekspat yang fasih berbahasa Bali dan berperan besar dalam membentuk imaji Bali sebagai pulau tujuan wisata tropis yang elegan dan bercita rasa tinggi. Ia menjadi ekspat yang paling flamboyan dengan busana khas tradisional Bali dengan sentuhan ajaib khasnya yang selalu ia kenakan di semua kesempatan. Di antara kesibukannya mendesain taman-taman paling menakjubkan di Bali, ia juga selalu menyempatkan diri menghadiri berbagai perayaan upacara khas Bali dan kemudian menuliskannya.
Hal apa yang sekarang kira-kira Anda harap menjadi sesuatu yang sudah Anda lakukan saat memulai bisnis Anda?
Bisa berbahasa Indonesia! Saya betul-betul berharap saya sudah setidaknya memahami Bahasa Indonesia saat saya memulai bisnis saya di sini. Saya masih menyesali tidak mempelajarinya secara formal. Karena menurut saya, Bahasa modal yang teramat penting saat kita bekerja di negara lain dan bisa berkomunikasi dengan baik sangatlah berharga di dunia bisnis.

Apa yang membuat Anda bangga menjadi orang Australia?
Saya mencintai alam Australia – juga kualitas klasik manusianya yang rendah hati, saya rasa itu merangkum apa itu orang Australia. Saya pikir saya cukup Australia, saya apa adanya saja dan bisa mengikuti lika-liku kehidupan yang tak terduga sekalipun. Saya bangga saya tumbuh dewasa makan vegemite dan masih memakannya hampir setiap hari di Bali!
Tentang Janet DeNeefe: DeNeefe lahir di Melbourne dan merupakan penggagas serta direktur Ubud Food Festival dan Ubud Writers and Readers Festival, yang sudah menjadi acara festival sastra paling sukses di daerah Pasifik. Ia juga pemilik Indus dan restoran Casa Luna, Bar Luna dan Honeymoon Guesthouses. DeNeefe juga memiliki Casa Luna Cooking School. Buku-buku yang ditulisnya, “Fragrant Rice” dan “The Food of My Island Home” membuktikan kecintaannya pada makanan, kebudayaan dan tradisi Bali.